Kamis, 24 Desember 2009

Faktor Personal dan Situasional yang mempengaruhi atraksi interpersonal

Faktor Personal dan Situasional yang Mempengaruhi Atraksi Interpersonal















BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap manusia di dunia ini memerlukan adanya komunikasi antara satu dengan yang lain. Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk sosial yang berarti memerlukan orang lain. Dengan demikian, secara tidak langsung satu dengan yang lainnya harus melakukan suatu komunikasi, baik verbal maupun non verbal. Suatu komunikasi tersebut tidak akan terjadi dengan baik jika didalamnya terdapat hambatan-hambatan, baik dari komunikan, komunikator, ataupun perantara. Komunikasi yang baik terjadi apabila antara komunikator dengan komunikan memahami isi pesan yang disampaikan atau diterima dan komunikan memberikan tanggapan (feedback) dari pesan yang telah disampaikan oleh komunikator. Jika semua itu, berjalan dengan baik maka komunikasi pun akan berjalan dengan baik pula.

Dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai faktor-faktor personal dan situasional yang mempengaruhi Atraksi Imterpersonal. Atraksi Interpersonal dapat mempengaruhi komunikasi Interpersonal karena atraksi interpersonal dapat berpengaruh pada keefektifan komunikasi dan penafsiran pesan oleh komunikan.

Dalam psikologi sosial terdapat dua pendekatan yaitu ada yang menekankan pada faktor psikologis dan ada yang menekankan pada faktor sosiologis. Faktor psikologis biasa disebut faktor personal (faktor yang timbul dari dalam diri individu) dan faktor sosiologis biasa disebut faktor situasional (faktor yang timbul dari luar diri individu).

Pada tahun 1908 terdapat dua pemikiran yang berbeda yaitu pemikiran yang pertama menyatakan bahwa faktor psikologislah yang mempengaruhi tindakan individu. pernyataan ini dikemukakan oleh McDougall seorang Psikolog. Dan pemikiran kedua menyatakan bahwa tindakan individu didasarkan pada faktor situasional. Pernyataan ini dikemukakan oleh Edward Ross seorang sosiolog. Pernyataan yang dikemukakan oleh Edward mulai populer di negri Paman Sam sehingga memporak-porandakan dalil-dalil McDougall.

Pemikiran kedua tokoh tersebut mendapatkan sorotan tajam sehingga pernyataan mereka digunakan untuk membahas faktor-faktor yang melatar belakangi tindakan dan perilaku individu. Dalam makalah ini kami akan membahas faktor-faktor yang berasal dari dalam individu (faktor personal) dan faktor-faktor yang berasal dari luar individu (faktor situasional) yang mempengaruhi Atraksi Interpersonal.

B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, perumusan masalah dalam materi ini adalah :

  1. Apa saja faktor-faktor personal dan situasional yang mempengaruhi Atraksi Interpersonal ?
  2. Apa Pengaruh Atraksi Interpersonal pada komunikasi interpersonal ?

C. Tinjauan Pustaka

1.Disini disampaikan hasil tinjauan pustaka mengenai :

a. faktor-faktor personal; kesamaan karakteristik personal, tekanan emosional, harga diri yang rendah, isolasi sosial.

b. Faktor-faktor situasional; daya tarik fisik, ganjaran, familirity, kedekatan (proximity).

2. Pengaruh Atraksi interpersonal pada komunikasi interpersonal.

BAB II:PEMBAHASAN

Atraksi Interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang. Atraksi berasal dari kata Attrahere (at = menuju dam trahere = menarik). Dean C Barlund, ahli komunikasi Interpersonal, menulis, "Mengetahui garis-garis atraksi dan penghindaran dalam sisrtem sosial artinya mampu meramalkan dari mana pesan akan muncul, kepada siapa pesan itu akan mengalir, dan lebih-lebih lagi bagaimana pesan itu akan diterima (Barlund 1968;71). Dengan bahasa sederhana, ini berarti, dengan mengetahui siapa tertarik kepada siap ataupun siapa menghindari siapa, kita dapat meramalkan arus komunikasi interpersonal akan terjadi. Makin tertarik kita kepada seseorang, makin besar kecendrungan kita berkomunikasi dengan dia.

Karena pentingnya atraksi Interpersonal maka kita akan melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi atarksi interpersonal. Terdapat dua faktor yaitu :

1. Faktor-faktor Personal

Adapun faktor-faktor personal yang mempengaruhi atraksi interpersonal adalah :

a. Kesamaan karakteristik kelompok

Orang-orang yang memiliki kesamaan dalam nilai-nilai, sikap, keyakinan, tingkat sosioekonomis, agama, ideologis, cenderung saling menyukai. Menurut teori Cognitive Consistensy dari Fritz Heide, manusia selalu berusaha mencapai konsistensi dalam sikap dan perilakunya. Kata Heider, kita cenderung memilih orang yang sama sikapnya dengan kita bahkan kita ingin memiliki sikap yang sama dengan orang yang kita sukai, supaya seluruh unsur kognitif kita konsisten.

Asas kesamaan ini bukanlah satu-satunya determinan atraksi. Atraksi interpersonal akhirnya merupakan gabungan dari efek keseluruhan interaksi di antar individu. Walaupun begitu, bagi komunikator, lebih tepat untuk memulai komunikasi dengan mencari kesamaan diantara semua peserta komunikasi.

b. Tekanan Emosional

Dalam penelitian, seseorang yang berada dalam keadaan cemas yang sangat tinggi lebih menginginkan adanya sahabat atau orang didekatnya untuk memberikan kasih sayang.

c. Harga diri yang rendah

Menurut Walster, bila harga diri direndahkan, hasrat bergabung dengan orang lain bertambah, dan ia makin responsif untuk menerima kasih sayang orang lain. Dengan perkataan lain, orang yang rendah diri cenderung mudah mencintai orang lain.

d. Isolasi diri

Beberapa orang peneliti menyebutkan bahwa tingkat isolasi sosial yang amat besar berpengaruh terhadap kesukaan kita pada orang lain. Menurut Aronson, orang yang kesukaannya kepada kita bertambah akan lebih kita senangi darpada orang yang kesukaannya kepada kita tidak berubah.

2. Faktor Situasional

Adapun faktor-faktor situasional yang mempengaruhi Atraksi interpersonal yaitu :

a. Daya Tarik Fisik

Dalam beberapa penelitian mengungkapkan bahwa daya tarik fisik sering menjadi penyebab utama Atraksi personal. Orang-orang yang berwajah cantik dan ganteng cenderung mendapat penilaian yang baik dan dikatakn mempunyai sifat-sifat yang baik.

b. Ganjaran

Kita cenderung menyenangi orang yang memberi ganjaran pada kita. Ganjaran itu berupa bantuan, dorongan moral, pujian, atau hal-hal yang meningkatkan harga diri kita. Kita akan menyukai orang yang menyukai kita.

c. Familiarity

Yaitu hubungan kita dengan orang-orang yang sudah kita kenal. Menurut Robert B. Zajonc, semakin sering orang melihat seseorang maka ia akan semakin menyukainya.

d. Kedekatan (Proximity)

Orang cenderung menyenangi mereka yang berdekatan dengannya, baik rumah, tempat tidur, tempat duduk, dan sebagainya.

e. Kemampuan

Kita cenderung menyenangi orang-orang yang memiliki kemampuan lebih tinggi daripada kita atau lebih berhasil dalam kehidupannya. Dalam penelitian Aronson, orang yang paling disenangi adalah orang yang memiliki kemampuan tinggi tapi menunjukkan beberapa kelemahan.

Pengaruh Atraksi Interpersonal pada komunikasi Interpersonal

Seperti yang telah dikatakan diawal tadi bahwa jika ada ketertarikan antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi yang mereka lakukan pun akan berjalan dengan lancar dan efektif. Komunikasi Interpersonal yaitu Interaksi tatap muka antar dua atau beberapa orang, di mana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung, dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi secara langsung pula.

Pengaruh Atraksi Interpersonal dalam komunikasi Interpersonal terdapat pada dua hal yaitu :

1. Penafsiran Pesan dan Penilaian

Penilaian terhadap personal tidak berdasarkan rasional saja karena kita adalah manusia yang berperasaan yang dapat menilai manusia melalui emosional. Seseorang yang menyukai orang yang memberikan pesan kepadanya maka ia akan dengan mudah menafsirkan pesan dan melakukan penilaian tetapi jika yang menyampaikan itu orang yang tidak disukainyamaka bisa saja ia salah dalam menafsirkn pesan tersebut dan melakukan penilaian yang salah seperti tujuan komunikator baik tetapi dia menanggapinya buruk.

2.Efektifitas Komunikasi

Komunikasi interpersonal akan efektif jika komunikator dan komunikan merasa senang dalam komunikasi tersebut. Jika komunikasi didasarkan pada suka sama suka maka interaksi antara keduanya akan berjalan lancar dan tidak akan mengalami kekeliruan atau kesalah pahaman.

Daftar Pustaka

Rakhmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007.

Hardjana, Agus M, Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal,Yogyakarta : Kanisius, 2003.

2 komentar:

  1. makasih...
    infonya berguna bgt tp itu tulisan terlalu kecil sama warnanya mirip sama baground jadinya agak samar gitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya juga setuju
      tapi trimakasih utk infonya, bermanfaat skali

      Hapus